Mari kita ciptakan masa depan yang indah bersama-sama!
Conjugated Bilirubin Assay Kit (CBA) adalah campuran dari beberapa pengujian. Peralatan tersebut dapat digunakan untuk menguji plasma manusia, serum manusia, garis sel, dan jenis jaringan non-vaskular lainnya. Tes ini adalah tes yang paling umum digunakan di laboratorium klinis. Ada pengujian lain yang diproduksi oleh perusahaan lain yang mungkin cocok untuk tujuan ilmiah Anda, tetapi pengujian tersebut memiliki sensitivitas berbeda terhadap enzim yang dimaksud.
CBA berisi empat komponen utama berbeda yang cocok untuk berbagai jenis pengukuran. Ini termasuk pengencer, larutan buffer, reagen, dan pewarna fluoresen. Keempatnya harus dicampur dengan jumlah buffer yang sesuai. Pengencer biasanya berupa konsentrat protein yang tersedia secara komersial.
Tiga komponen lain dari kit ini meliputi pewarna, reagen, dan buffer. Pewarna tersedia dalam berbagai jenis mulai dari bening hingga tidak berwarna. Reagen tersedia dalam berbagai jenis mulai dari reagen kimia sederhana hingga reagen kompleks yang mampu mendenaturasi protein dan sampel DNA. Dan buffernya biasanya dalam bentuk suplemen nutrisi atau berbahan dasar bubuk.
Kit Uji Bilirubin Terkonjugasi dapat dibeli melalui internet atau dari toko obat. Pembelian online memastikan bahwa Anda akan mendapatkan jenis perlengkapan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, Anda juga dapat memilih harga terbaik. Harga kit yang berbeda dapat bervariasi tergantung pada jenis pengenceran yang digunakan dan jumlah sampel. Dan harga reagen serta sampelnya juga mungkin berbeda berdasarkan jenis bahannya.
Reagen yang digunakan untuk Kit Uji Bilirubin Terkonjugasi dirancang khusus untuk digunakan dengan alat analisa sensitif. Sensitivitas alat analisa ini berkisar dari sedang hingga tinggi dan perlu dikalibrasi dengan benar sebelum digunakan. Selain itu, diperlukan reagen atau sampel khusus untuk pengujian. Misalnya, tes albumin serum total perlu menyertakan sampel darah yang diencerkan pada larutan sekitar dua milimeter. Hal ini diperlukan karena darah memiliki afinitas yang jauh lebih tinggi terhadap zat yang diukur dibandingkan serum.
Ada berbagai jenis hasil yang diperoleh dari jenis pengujian ini. Umumnya, hasil tes mencerminkan kadar trombosit yang meningkat setelah serangan jantung. Namun, ini bukan satu-satunya hasil. Hasil lain mungkin termasuk nilai yang mencerminkan tingkat creatine kinase (CK), liposom sensitivitas tinggi (HSL), alkaline interferon (EA) serta neutrofil.
Dalam beberapa kasus, hasilnya mungkin juga mencakup sinyal mediator inflamasi. Oleh karena itu, hasil harus ditafsirkan dengan mempertimbangkan informasi ini. Kit Uji Bilirubin Terkonjugasi biasanya berisi reagen uji khusus yang diformulasikan secara khusus untuk memberikan hasil yang diinginkan secara khusus oleh personel laboratorium. Beberapa perusahaan melakukan beberapa jenis pengujian yang berbeda, namun hasilnya harus memenuhi persyaratan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA).
Kit Uji Bilirubin Terkonjugasi terdiri dari kumpulan trombosit inti ditambah campuran reagen untuk melakukan berbagai reaksi biologis. Kit ini khususnya berguna untuk mendapatkan hasil yang relevan dengan beberapa faktor darah manusia. Untuk mencegah kontaminasi, wadah steril khusus harus digunakan selama proses berlangsung. Trombosit biasanya diambil langsung dari darah pasien. Setelah trombosit dikumpulkan, campuran reagen ditambahkan ke dalam wadah dan diinkubasi selama beberapa jam. Hal ini memungkinkan pemisahan trombosit secara menyeluruh sesuai dengan komposisi masing-masing.
Setelah hasil diperoleh, hasil tersebut dapat dibandingkan dengan hasil pengujian lainnya dan analisis akhir dapat dilakukan. Jenis kit ini menawarkan hasil yang detail dan andal dengan cara yang cepat dan akurat. Misalnya, analisis laboratorium terhadap sampel trombosit dari anak dengan kardiomiopati dan kontrol normal, dapat membandingkan hasil dari alat jenis ini dan hasil dari alat jenis lain yang hanya mendeteksi protein.
Perlu dicatat bahwa uji bilirubin terkonjugasi tidak boleh digunakan pada pasien dengan hemokromatosis atau penyakit hati. Pasalnya, reagen yang digunakan dalam tes ini berpotensi sangat berbahaya jika tercampur dengan darah. Selain itu, pasien harus selalu berada di bawah perawatan dokter pribadinya. Pasien harus diberi tahu tentang kemungkinan komplikasi serta implikasi pencampuran reagen dan sampel.
Uji bilirubin terkonjugasi adalah alat tidak beracun yang dapat digunakan untuk berbagai tes darah. Ini dapat mengukur kadar albumin, kreatin kinase (CK), hormon perangsang tiroid (TSH), waktu protrombin (PT) dan waktu paruh protrombin (PTL). Selain tes yang dijelaskan di atas, uji bilirubin juga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi bilirubin dalam plasma dan sel darah merah. Hasil positif dari satu atau lebih pemeriksaan ini menunjukkan bahwa pasien mempunyai kadar trombosit yang sangat rendah. Tes tambahan mungkin diperlukan untuk mengevaluasi kemungkinan kondisi lain seperti peradangan, penyakit ginjal, dan penyakit hati.