Mari kita ciptakan masa depan yang indah bersama-sama!
Leucine Aminopeptidase (LAMA) adalah campuran peptida dan dianggap sebagai salah satu modulator kompetitif alami paling kuat yang tersedia. Ia mampu memblokir aksi beberapa oksidase amina, sehingga secara efektif mengurangi tingkat aktivitas enzim. Leusin adalah asam amino terkenal yang memainkan peran penting dalam sintesis protein. Leusin bertindak sebagai penghambat sistin amina oksidase (CAAO), sehingga mencegah pemecahan nukleotida dalam DNA, sebagai aktivitas pelengkap deaminasi beberapa bahan kimia. Leusin juga diketahui merupakan aktivator peroksilase yang kuat dan merupakan salah satu prekursor protein glikosilasi. Leusin juga ditemukan memiliki aktivitas anti-asam amino dan telah digunakan sebagai suplemen diet.
Leucine Aminopeptidase (LAMA) adalah senyawa penting untuk banyak penelitian di bidang Neurokimia. Inhibitor LAMA telah terbukti efektif dalam gangguan neurodegeneratif, seperti stroke, penyakit Huntington, gangguan pemusatan perhatian (ADD) dan demensia, karena efektif dalam menghambat aktivitas jalur glikosilasi. Leusin melindungi sinapsis dari rangsangan berlebihan, mencegah degenerasi dendrit di otak, mencegah pembentukan neurotubulus dan mencegah penumpukan asetilkolin di neuron. Leusin dianggap meningkatkan neurotransmisi, plastisitas sinaptik. Molekul Leusin juga bertindak sebagai substrat reseptor insulin dan telah dipelajari pada diabetes dan obesitas. Leusin juga telah digunakan dalam pengobatan penyakit Parkinson dan diyakini bahwa asam amino ini mungkin mampu membalikkan beberapa kekurangan kognitif yang terkait dengan penyakit ini.
Leusin dapat dihidrolisis oleh enzim insulin pankreas, yang mengarah pada produksi insulin. Molekul leusin kemudian berikatan dengan glukosa. Molekul glukosa kemudian menempel pada reseptor Leusin di permukaan sel saraf dan memulai proses yang disebut 'fosforilasi'. Fosforilasi adalah reaksi kompleks yang melibatkan pengikatan molekul glukosa ke reseptor Leusin. Hal ini memungkinkan lebih banyak glukosa diangkut ke sel dan, pada gilirannya, menyediakan energi bagi sel. Leusin adalah neurotransmitter kimia utama dalam sistem saraf pusat dan terlibat dalam proses seperti pembelajaran dan memori, pergerakan mata, koordinasi otot, kekuatan otot, kekebalan, pengaturan tekanan darah, dan penuaan kulit.
Ada banyak cara berbeda untuk analisis peptida dan molekul protein lain dengan residu asam amino. Salah satu metodenya mencakup penggunaan probe fluoresen yang sensitif terhadap keberadaan leusin aminopeptidase. Kehadiran senyawa ini dalam sampel protein setelah inspeksi visual akan menunjukkan derajat hidrolisis yang terjadi. Konsentrasi leusin aminopeptidase yang berbeda akan menimbulkan konsekuensi yang berbeda pula. Sebagai contoh, kadar zat ini dalam jumlah tinggi akan menyebabkan efek visual yang jauh lebih nyata dibandingkan dengan kadar rendahnya.
Peran utama Leusin aminopeptidase adalah memecah ikatan rangkap antara dua asam amino, asam l-glutamat dan l-lisin. Kedua protein ini penting untuk berfungsinya sel otot. Asam l-glutamat penting dalam pembentukan kolagen, sedangkan l-lisin penting untuk sintesis protein seperti asam nukleat. Jika kadar kedua asam amino ini sangat rendah, hal ini dapat mengakibatkan kondisi yang parah dan terkadang mengancam jiwa.
Senyawa noda utama yang digunakan untuk analisis ini adalah turunan N-fenil-taurin dari leusin aminopeptidase. Turunan khusus ini berikatan dengan membran sel epitel usus dan melepaskan AMP dari tempat pengikatannya. Leusin AMP kemudian dideteksi oleh kapasitas serapan membran pada pH tertentu. Jenis pengujian khusus ini ideal untuk menentukan kemanjuran intervensi terapeutik dan menentukan tingkat dosis.
Ada sejumlah metode berbeda untuk mengukur aktivitas katalitik enzim. Salah satu metode ini melibatkan penggunaan substrat yang melengkapi enzim. Kehadiran substrat komplementer akan mengubah kecepatan enzim dalam mengkatalisis reaksi. Metode jenis ini biasanya dilakukan pada molekul noda non-esensial karena keberadaan molekul yang memerlukan sumber energi tertentu akan mengurangi kemanjuran molekul secara keseluruhan. Metode lain untuk mengukur aktivitas aminopeptidase menggunakan mikroorganisme yang tumbuh dalam tabung reaksi. Sel-sel ini tumbuh dan membelah untuk membentuk suatu kultur, dan kecepatan reproduksinya kemudian dapat diukur.
Peptida leusin dalam aminopeptidase menyediakan mekanisme energik dimana enzim mampu mengkatalisis reaksi. Asam amino disatukan oleh ikatan peptida. Hal ini karena asam amino dapat diperoleh langsung dari protein atau dapat diperoleh dari senyawa kimia lain yang memerlukan sumber energi untuk memulai pembentukannya. Ikatan peptida memungkinkan satu atau lebih asam amino bertindak sebagai satu kesatuan molekul, sehingga menghasilkan laju pergerakan molekul yang jauh lebih tinggi dibandingkan jika komponen kimianya dipisahkan. Leusin aminopeptidase dengan demikian digunakan untuk menyediakan berbagai tes diagnostik dan terapeutik.
Produk asli di https://www.zjkangte.com/product/liver-function/lap-leucine-aminopeptidase-assay-kit-continuous-monitoring-method.html