Mari kita ciptakan masa depan yang indah bersama-sama!
Panel uji Glycylproline Dipeptidyl Aminopeptidase (GPDA) adalah salah satu alat tes medis yang paling berguna di dunia. Ini dirancang untuk mengukur kadar Glikilprolin, turunan glikolisis N-asetat tertentu dalam darah. Hasil positif dari panel tes ini akan menunjukkan potensi tinggi untuk merawat pasien dengan overdosis Glikilprolin atau kekurangan akut dalam sistem. Panel uji GPDA tersedia dalam beberapa varian yang mencakup beberapa model penganalisis dan jenis probe manual.

Ini adalah tes diagnostik medis penting yang digunakan untuk memantau kadar Glikilprolin, asam amino glikosilasi yang digunakan untuk memproduksi kolagen dan elastin di jaringan tubuh. Panel uji Glycylproline Dipeptidyl Aminopeptidase (DDA) adalah salah satu alat uji paling sensitif di pasaran dan telah disetujui oleh FDA untuk penggunaan klinis. Panel uji Glycylproline Dipeptidyl Aminopeptidase Assay (GPA) adalah standar emas untuk mengevaluasi kolagen dan elastin pada kulit manusia. Panel tes ini saat ini digunakan di rumah sakit di seluruh negeri. Sensitivitas dan metodologi analisis panel uji telah ditingkatkan selama bertahun-tahun dan digunakan terutama untuk mengevaluasi kadar Glikilprolin, turunan glikolisis N-asetat, dan faktor pertumbuhan yang penting dalam perbaikan dan pemeliharaan jaringan.
Panel uji awalnya dikembangkan dan digunakan di Jepang dan telah dimodifikasi dan dianalisis ulang untuk penggunaan klinis. Tes GPDA yang dilakukan dengan kit ini telah terbukti memberikan hasil yang akurat dalam kurang dari sepertiga kasus yang diuji. Karena tes dilakukan pada permukaan non-invasif, tidak diperlukan tusukan jarum atau bentuk tusukan lainnya. Sensitivitas tes ini ditingkatkan oleh fakta bahwa tingkat glikolisis dan protein perbaikan protein tidak dipengaruhi secara signifikan oleh kontaminasi permukaan probe.
Peptida DIP glisilprolin dihasilkan dari asam amino sistein. Telah terbukti secara klinis merangsang produksi kolagen dan elastin pada manusia. Tingkat jaringan ini ditentukan oleh dua pengukuran berbeda – tingkat produksi kolagen dan elastin per milimeter jaringan kulit dan kepadatannya. Pengukuran kepadatan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketebalan jaringan kulit dan area kulit yang terkena terapi laser. Tingginya tingkat sensitivitas tes ini disebabkan oleh kemampuan probe menembus seluruh lapisan dermis, meski sensitivitas alat yang digunakan dalam tes hanya sekitar satu persen.
Sistein kemudian dipecah untuk melepaskan peptida, yang kemudian diukur terhadap kadar berbagai protein dalam sampel. Salah satu protein yang paling sering terlibat dalam penuaan adalah asam hialuronat, yang secara alami rendah pada kebanyakan orang. Ketika kadar asam hialuronat meningkat, kerutan dan garis mulai terbentuk. Kadar kolagen pada kulit mulai berkurang akibat penurunan produksi dan degradasi kolagen. Hal inilah yang menyebabkan kulit menjadi keriput dan kendur.
Kabar baiknya adalah tubuh Anda memproduksi kolagen dan elastin sendiri. Ini berarti Anda tidak perlu mengonsumsi suplemen atau suntikan apa pun untuk menjaga kadar jaringan ini tetap tinggi. Anda mungkin juga tidak perlu khawatir tentang asam hialuronat, karena asam hialuronat juga disintesis di tubuh Anda. Namun, Anda harus menyadari bahwa kerusakan kolagen semakin meningkat seiring bertambahnya usia, sehingga mengakibatkan berkurangnya kelembapan pada kulit.
Untuk menjaga kadar kolagen yang sehat, kulit membutuhkan nutrisi tertentu termasuk asam amino, vitamin C dan E serta asam lemak esensial. Jika Anda sedang mencari produk yang dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi munculnya kerutan dan garis, ini mungkin produk yang tepat untuk Anda. Untuk mendapatkan hasil terbaik, pastikan Anda mengikuti pedoman yang diberikan bersama Kit Uji Glycylproline Dipeptidyl Aminopeptida untuk mencapai hasil yang efektif.