Mari kita ciptakan masa depan yang indah bersama-sama!
Tes umum dilakukan dengan menggunakan Kit Uji Reagen Diagnostik Klinis Fungsi Paru termasuk:
Spirometri: Tes ini mengukur volume paru-paru dan aliran udara. Ini menilai parameter seperti kapasitas vital paksa (FVC), volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV1), dan rasio FEV1/FVC, memberikan informasi tentang fungsi paru-paru dan potensi penyumbatan aliran udara.
Pengukuran Aliran Puncak: Tes aliran puncak mengevaluasi kecepatan maksimum napas yang dihembuskan dan sering digunakan untuk memantau asma. Pemeriksaan ini dapat membantu mengidentifikasi variasi aliran udara dan menilai tingkat keparahan eksaserbasi asma.
Analisis Gas Darah: Tes ini menilai kadar oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) dalam darah arteri. Ini memberikan informasi penting tentang oksigenasi pasien dan keseimbangan asam-basa dan sering digunakan dalam kasus gagal napas atau penyakit paru-paru kronis.
Oksimetri Denyut Nadi: Oksimetri nadi mengukur tingkat saturasi oksigen dalam darah (SpO2). Hal ini melibatkan penempatan sensor pada jari atau daun telinga pasien untuk memantau kadar oksigen, yang sangat berguna untuk menilai status oksigenasi dengan cepat dalam situasi darurat dan selama pemeriksaan rutin.
Pengukuran Fractional Exhaled Nitric Oxide (FeNO): Tes ini mengukur jumlah oksida nitrat yang dihembuskan dalam napas pasien. Peningkatan kadar FeNO dapat mengindikasikan peradangan saluran napas, yang sering dikaitkan dengan kondisi seperti asma.
Pengujian Kapasitas Difusi Paru-paru (DLCO): DLCO mengukur kemampuan paru-paru untuk mentransfer gas (biasanya karbon monoksida) dari udara yang dihirup ke dalam aliran darah. Ini membantu menilai efisiensi pertukaran gas di paru-paru dan berguna dalam mendiagnosis berbagai penyakit paru-paru.
Pengujian Volume Paru dan Kepatuhan Paru: Tes ini mengevaluasi kapasitas paru total (TLC), kapasitas sisa fungsional (FRC), volume sisa (RV), dan kepatuhan paru. Mereka memberikan wawasan tentang elastisitas paru-paru dan kemampuan paru-paru untuk mengembang dan berkontraksi.
Tes Tantangan Bronkial: Dalam tes tantangan bronkial, zat seperti metakolin atau histamin digunakan untuk menilai hiperreaktivitas saluran napas. Ini sering digunakan untuk mendiagnosis dan memantau asma.
Pengujian Toleransi Latihan: Ini melibatkan penilaian fungsi paru-paru pasien selama berolahraga, biasanya menggunakan treadmill atau sepeda stasioner. Ini membantu menentukan bronkokonstriksi akibat olahraga atau mengevaluasi kebugaran pasien secara keseluruhan.
Tes Gas Darah Arteri (ABG): Tes ABG melibatkan pengambilan sampel darah arteri untuk mengukur oksigen, karbon dioksida, pH, dan parameter lainnya. Tes-tes ini sangat penting untuk menilai gangguan asam-basa pernapasan dan metabolik.