Mari kita ciptakan masa depan yang indah bersama-sama!
Cholinesterase Assay Kit (CHE assay kit) adalah alat tes canggih yang dapat digunakan untuk analisis neutrofil manusia, komponen utama sistem kekebalan tubuh. Neutrofil bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mereka berperan besar dalam melawan infeksi dan penyakit yang mengancam sistem kekebalan tubuh. Ada berbagai jenis penyakit dan infeksi yang berpotensi membahayakan kesehatan neutrofil. Penggunaan Cholinesterase Assay Kit akan memungkinkan dokter mendiagnosis penyebab pasti gangguan tersebut dan memberikan pengobatan yang tepat.
Peralatan ini menggunakan prosedur pengenceran darah serta reaksi enzim sederhana yang hanya memerlukan sedikit darah untuk setiap strip tes agar dapat bereaksi dengan baik dengan alat analisa. Strip uji cukup ditempelkan pada tempat yang sesuai pada area gambar instrumen dan diterapkan pada alat analisa. Setelah strip tes bersentuhan dengan kelembapan pada strip tes dan mendeteksi keberadaan asam amino tertentu, maka hasilnya akan ditampilkan di layar. Ini adalah tes non-kontak yang berarti tidak ada bahan kimia yang digunakan untuk mendapatkan hasilnya.

Ada beberapa tes berbeda yang dapat dilakukan dengan kit ini. Salah satu tes tersebut adalah tes ELISA yang merupakan tes berbasis enzim. Tes ini memerlukan kehadiran setidaknya satu sel panel neutrofil manusia dan uji pengikatan enzim/protein. Hasil tes lain yang mungkin diperoleh adalah titer antibodi HIV, protein C-reaktif, dan titer IgG.
Kit Pengujian Kolinesterase sangat serbaguna karena dapat juga digunakan sebagai panel kontrol untuk pengujian laboratorium lainnya serta dalam diagnosis proses penyakit. Kit ini dapat digunakan untuk memantau sejumlah variabel, yang meliputi: pH darah, kreatinin serum, nitrogen urea darah, kolesterol darah, kreatinin darah, hemoglobin darah, dan laju aliran darah. Selain itu, tes ini ideal untuk digunakan dalam deteksi dan pengobatan kondisi seperti hepatitis B, filariasis, meningitis, mononukleosis, ensefalitis, dan virus herpes simpleks (HSV). Hal ini juga menunjukkan secara meyakinkan bahwa saat ini tidak ada obat atau pengobatan yang dapat berinteraksi dengan Cholinesterase Assay Kit dengan cara apa pun.
Kit Uji Kolinesterase juga memungkinkan subjek uji (pasien) memutuskan apakah kadar bahan kimia ini dalam darahnya aman untuk dikonsumsi manusia. Tergantung pada hasil tes, sering kali diberikan instruksi tentang konsumsi makanan dan minuman. Dalam beberapa tes, seperti tes ELISA, pasien juga akan diberitahu tentang olahraga, modifikasi pola makan, dan tindakan pencegahan lain yang perlu diperhatikan. Dalam semua pengujian lainnya, tindakan pencegahan seperti kebersihan pribadi dan kebersihan ditegakkan dengan ketat. Tes semacam ini terbukti sangat efektif pada tahap awal wabah penyakit, terutama ketika penyakit masih dalam tahap awal dan ketika pengobatan antibiotik belum dimulai dan ketika orang belum memiliki kekebalan terhadap zat-zat tersebut.
Meskipun Kit Uji Kolinesterase sangat berguna pada tahap awal, pengujian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan perkembangan infeksi. Inilah sebabnya mengapa penting bagi pasien untuk mengikuti rangkaian tes lengkap, untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh sejauh ini akurat. Untuk keperluan tersebut, teknisi laboratorium mengambil sampel darah pasien, untuk memperoleh serangkaian hasil yang berguna dalam mendiagnosis penyakit. Umumnya, teknisi laboratorium akan mencari: Kolinesterase (untuk memastikan Kolinesterase diproduksi dalam jumlah yang cukup), antibodi terhadap antigen permukaan hepatitis B (Anti-HBs) dalam sampel darah, titer total antigen permukaan hepatitis B (Trombositosis) dan menyatakan hasil positif pada Cholinesterase Assay Kit. Tes laboratorium ini hanya dapat digunakan jika sudah dipastikan menderita hepatitis B, hepatitis akut, atau hepatitis kronis; obat-obatan tersebut tidak terbukti bermanfaat dalam kasus infeksi yang tidak diketahui atau hipotetis.
Meskipun tes Cholinesterase Assay Kit awal sangat dapat diandalkan, terkadang hasil ini dapat memberikan hasil yang salah. Dalam situasi ini, disarankan untuk melakukan lebih dari satu tes yang dilakukan oleh laboratorium yang berkualifikasi. Hal ini menjamin sensitivitas maksimum dan membantu menghindari penundaan yang tidak perlu dalam proses diagnosis. Untuk menghindari kontaminasi sampel uji lainnya dan untuk mencegah gangguan terhadap peralatan laboratorium lainnya, laboratorium biasanya menguji pasien dengan sampel plasma, urin, tinja, atau darah.
Cholinesterase Assay Kit telah digunakan sejak tahun 1960, dan merupakan kit yang paling banyak digunakan di bidang infeksi hepatitis b dan hepatitis c. Karena pengujian pertama tidak dapat diandalkan, pengujian saat ini telah diperbaiki dan teknik modern digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pengujian modern dirancang khusus untuk menghasilkan tindakan tertentu. Dengan demikian, keakuratan dan keandalan Alat Uji Kolinesterase yang ada saat ini dapat ditingkatkan dan para ahli teknologi medis telah memperluas kegunaannya dengan memanfaatkan berbagai fitur canggihnya.